Understanding and Recognizing Fraud
Langkah pertama yang penting bagi auditor internal disini
adalah memahami definisi yang sesuai dengan dictionary dan hukum mengenai
apakah kecurangan itu.
Ketika kecurangan ditemukan di dalam perusahaan, audit internal sering kali menjadi sumber pertama
yang dipanggil untuk melakukan investigasi dalam menentukan besarnya kecurangan yang dilaporkan. Dalam
situasi lain, auditor internal menemukan
kecurangan selama schedule audit dan kemudian menginvestigasi dan melaporkan hal tersebut kepada konsulat perusahaan atau otoritas
hukum lainnya.
Red Flags: Fraud Detection Signs for Internal Auditors
Beberapa tipe sinyal red flag
yang dapat menunjukkan aktivitas kecurangan keuangan yang potensial antara lain
yaitu :
·
Kurangnya kebijakan perusahaan dan standard prosedur operasi
yang tertulis
·
Transaksi yang tidak tercatat atau catatan yang hilang
·
Salinan atau bukti perubahan dokumen
·
Tulisan tangan yang difotokopi atau dipertanyakan pada
dokumen.
·
Catatan penjualan dengan void atau kredit yang berlebihan
·
Saldo bank tidak direkonsiliasi dengan dasar waktu atau
terdapat stale item di dalam rekonsiliasi bank
·
Saldo buku besar pembantu yang diluar kondisi secara terus
menerus
·
Hubungan laporan keuangan yang tidak biasa
·
Perbedaan antara perhitungan fisik inventory dan pencatatan
perpetual yang tidak dijelaskan secara berkelanjutan.
·
Cek ditulis untuk kas dengan jumlah yang besar
Namun, auditor internal sering kali gagal mendeteksi kecurangan
untuk alasan berikut :
§ Keengganan untuk
mencari kecurangan.
§ Terlalu banyak
kepercayaan kepada auditee.
§ Penekanan yang tidak
cukup pada isu kecurangan yang potensial dalam audit finding yang sering
menunjuk kepada red flag.
§ Perhatian akan
kecurangn menerima dukungan yang tidak tepat dari manajemen.
§ Auditor terkadang
gagal berfokus pada area dengan resiko tinggi.
Auditor membutuhkan pemahaman mengenai mengapa orang-orang
melakukan kecurangan. Beberapa hal dibawah ini merupakan daftar beberapa tipe alasan
untuk melakukan kecurangan yang antara lain yaitu :
·
Seorang karyawan memiliki kebutuhan uang yang mendesak.
·
Frustasi pekerjaan, sehingga karyawan berpikiran bahwa
perusahaan mereka tidak peduli pada mereka, dan mereka merasa bebas untuk
melakukan tindakan yang tidak benar.
·
Semua orang memiliki sikap tersebut, salam situasi ini
sangat umum dalam lingkungan bertipa small retail dimana karyawan berpikir
orang lain yang mencuri.
·
Tantangan untuk mengalahkan system, yang kemungkinan
terdapat hacker dalam lingkungan system terotomatisnya.
·
Kelemahan pengendalian internal membuat kecurangan menjadi
mudah, hal ini merupakan memotivasi dasar banyaknya penipuan karena dengan
lemahnya pengendalian membuat kecurangan tidak akan terdeteksi.
·
Rendahnya kemungkinan terdeteksi.
·
Rendahnya kemungkinan untuk dituntut
·
Manajemen puncak yang tidak terlalu perduli
·
Rendahnya kesetiaan atau rasa memiliki organisasi. Saat ini
pemilik operasi bisnis mungkin kontinen dan lapisan bisnisnya jauh sehingga tidak terlalu peduli dalam
perkembangan.
·
Ekspektasi anggaran atau target keuangan yang tidak masuk
akal.
Public Accounting’s Role in Fraud Detection
Tanggung jawab auditor eksternal dalam mendeteksi kecurangan
laporan keuangan sedang berlangsung namun menghadapi berbagai isu pertentangan
selama beberapa tahun. SAS oertama AICPA No.1 beberapa tahun yang lalu
menyatakan :
“Auditor
tidak memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan yang memadahi ata adanya salah saji, baik disebabkan oleh
error atau kecurangan yang tidak material dengan laporan keuangan yang
dideteksi”.
Kemudian
tanggung jawab ini dinyatakan kembali dalam SAS No.82 yang berisi “Auditor
memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan yang memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material, baik disebabkan oleh error atau kecurangan.”
Berdasarkan
SOx dan PCAOB yang baru, pada desember 2002, AICPA menerbitkan SAS No, 99
mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan.
SAS Np. 99 ini, merupakan perubahan utama tanggung jawab auditor eksternal,
dimana mereka harus mengambil sikap skeptisme profesional (keraguan) terhadap kemungkinan adanya kecurangan.
Karakteristik
terjadinya kecurangan yang timbul dari penyalahgunaan asset dan pelaporan
keuangan. Factor resiko yang terkait dengan salah saji penyalahgunaan asset
yaitu :
- Insentif/Tekanan
a.
Kewajiban keuangan personal dapat menciptakan tekanan bagi
manajemen atau karyawan yang memiliki akses ke kas atau asset lain yang rentan
terhadap pencurian atau penyalahgunaan.
b.
Hubungan yang merugikan antara perusahaan dan karyawan
dengan akses ke kas atau asset lain yang rentan atas penucurian memotivasi
karyawan tersebut untuk menyalahgunakan asset. Hubungan tersebut seperti :
·
Mengetahui atau mengantisipasi PHK karyawan dimasa depan
·
Actual atau mengantisipasi perubahan kompensasi atau imbalan
karyawan
·
Promosi, kompensasi, atau reward lain yang tidak konsisten
dengan yang diharapkan.
- Opportunity
(Adanya Kesempatan)
a.
Karakteristik atau keadaan tertentu yang dapat meningkatkan
kerentanan penyalahgunaan asset. Kesempatan penyalahgunaan asset akan meningkat
ketika :
§ Besarnya jumlah kas
yang ada ditangan atau yang diproses.
§ Inventory dengan
ukuran yang kecil, jumlah yang banyak, atau yang memiliki permintaan besar.
§ Asset yang mudah
dikonversi
§ Asset tetap dengan
ukuran yang kecil, berharga, atau yang kurang jarang diamati oleh pemilik.
b.
Pengendalian internal yang tidak memadai atas asset dapat
meningkatkan kerentanan penyalahgunaan asset. Penyalahgunaan asset ini
meningkat ketika :
§ Terdapat pemisahan
tugas atau pemerikasaan independen yang tidak memadai
§ Pengawasan manajemen
yang tidak memadai atas tanggung jawab karyawan terhadapp asset
§ Penyaringan karyawa
yang memiliki akses ke asset yang kurang memadai
§ Pencatatan yang tidak
memadai terhadap asset
§ System otorisasi dan
persetujuan transaksi yang kurang memadai
§ Kurangnya
rekonsiliasi asset yang lengkap dan tepat waktu
§ Kurangnya dokumentasi
transaksi yang sesuai dan tepat waktu.
§ Kurangnya liburan
untuk karyawan yang melaksanakan fungsi pengendalian kunci
§ Pemahaman teknologi
informasi oleh manajemen yang tidak memadai, yang memungkinkan karyawan
teknologi informasi melakukan penyalahgunaan
§ Pengendalian akses ke
pencatatan terotomatis yang kurang memadai, termasuk pengendalian atas review
events log system computer.
IIA Standards for Detecting and Investigating Fraud
Standard professional praktek audit internal oleh IIA,
menyatakan bahwa kecurangan mencakup pandangan secara umum. Auditor internal
harus memikirkan hal yang terjadi sebagai kemungkinan kesalahan dan harus
melihat setiap bukti atas aktivitas yang tidak tepat atau ilegal di dalam
audit.
Mengakui bahwa mungkin sulit untuk mendeteksi kecurangan,
standard IIA 2004 1210.A2 yang direvisi menyatakan bahwa : “auditor internal
harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi indicator
kecurangan tetapi tidak diharapkan untuk memiliki ahli yang memiliki tanggung
jawab utama dalam mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan”.
Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, auditor internal
harus menentukan misalnya, apakah :
¨
Lingkungan organisasi mendorong kesadaran pengendalian dan
sasaran serta tujuan realistis perusahaan telah ditentukan
¨
Kebijakan tertulis yang ada menjelaskan aktivitas yang
dilarang dan tindakan yang diperlukan ketika pelanggaran ditemukan.
¨
Kebijakan otoriasi yang tepat untuk transaksi telah dibangun
dan dikembangkan
¨
Kebijakan, praktek, prosedur, laporan dan mekanisme lain
dikembangkan untuk memonitor aktivitas dan menjaga asset terutama pada area
yang beresiko tinggi.
¨
Sumber komunikasi memberikan informasi yang cukup dan dapat
dipercayakepada manajemen
¨
Rekomendasi perlu dibuat untuk pembentukan dan peningkatan
pengendalian biaya efektif untuk mencegah kecurangan.
Fraud Investigations for Internal Auditors
Ketika menghadapi informasi yang berpotensi kecurangan,
langkah awal auditor internal adalah mengkonsultasikan dengan penasehat
perusahaan. Dalam setiap review yang berhubungan dengan kecurangan, auditor
harus memiliki Tujuan utama yaitu :
1)
Membutikan kerugian
Review
investigasi audit internal harus mengumpulkan material yang relevan sebanyak
yang diperlukan untuk menentukan ukuran keseluruhan dan ruang lingkup kerugian
2)
Menetapkan niat dan tanggung jawab
Langkah
yang berkaitan dengan siapa yang melakukannya. Sebisa mungkin, auditor internal
harus berusaha untuk mengidentifikasi seluruh pihak yang bertanggung jawab atas
kerugian tersebut dan apabila ada keadaan khusus atau berbeda yang dikaitkan
dengan aksi kecurangan.
3)
Membuktikan metode investigasi audit yang digunakan
Tim
investigasi perlu untuk membuktikan bahwa kesimpulan kecurangan yang terkait
berdasarkan rincian, proses investigasi dari langkah-ke langkah.
Information Technology Fraud Prevention Processes
Teknologi Informasi (TI) atau teknologi yang berkaitan
dengan kecurangan mencakup berbagai masalah dan kekhawatiran. kita berfikir kecurangan yang berkaitan dengan TI terjadi di
berbagai dimensi dari yang kecil hingga aktivitas kecurangan yang signifikan,
yang antara lain :
§ Masalah akses
internet
Perusahaan
sering membuat panduan dan pengendalian untuk membatasi penggunaan internet,
namun web begitu meluas yang sulit untuk memishkan pribadi dari penggunaan
bisnis.
§ Penggunaan personal sumberdaya
TI yang tidak tepat
Perusahaan
harus menetapkan aturan yang menyatajan bahwa tidak boleh ada file atau program
pribadi di dalam work supplied systems.
§ Penggunaan software
yang illegal
Karyawan kadang-kadang
mencoba untuk mencuri / download salinan software
perusahaan atau memasang perangkat software sendiri pada sumber daya komputer
perusahaan.
§ Keamanan komputer dan kecurangan konfidensial
Karyawan dapat melanggar perlindungan password
dan mendapatkan akses yang tidak layak ke system komputer dan file.
§ Informasi pencurian melalui perangkat USB
Saat ini perangkat penyimpanan yang berukuran
kecil dapat dipasang pada system komputer dan digunakan untuk mendownload beberapa
gigabyte informasi.
§ Pencurian
informasi atau kecurangan penyalahgunaan computer
Ini adalah salah satu hal yang tidak benar untuk mengakses
system komputer dengan melanggar pengendalian password dan untuk melihat,
memodifikasi, atau menyalin data atau files dengan tidak tepat yang dapat
menyebabkan terjadinya computer crime.
§ Penggelapan
atau transfer dana elektronik tanpa otorisasi
Mencuri uang atau sumber
daya lain melalui transaksi yang tidak tepat atau tidak terotoriasi merupakan penyebab yang masalah kecurangan system dan jaringan TI yang signifikan.
Fraud Detection and the Internal Auditor
Akibat adanya skandal keuangan yang menimbulkan terbentuknya
SOx, AICPA dan auditor eksternal memiliki tugas utama untuk mendeteksi lebih
baik aktivitas kecurangan dalam audit laporan keuangan. Seseuai dengan SAS
No.99, auditor internal seringkali terlibat dalam pekerjaan investigasi
kecurangan. Auditor internal harus memiliki pemahaman CBOK mengenai red flag
yang menindikasikan kemungkinan kecurangan sama halnya dengan prosedur review
yang termasuk dalam investigasi kecurangan dalam semua audit internal.
No comments:
Post a Comment